Serunya Rapat Outdoor di Obyek Wisata Rowo Jombor.
Ngad Kliwon, 14 Desember 2025
Bapak-bapak Slow Living warga RT 01/ RW 09, Madu Asri blok C, Colomadu, Solo berdarmawisata di Rowo Jombor, Klaten, Jawa Tengah.
Agendanya ngemil, santai and chill.
healing healing meski gak bawa pancing.
Rekreasi kali ini berlangsung dalam rangka pertemuan rutin warga, dengan tuan rumah yang memfasilitasi adalah Bp H Irianto.
Terimakasih Pak Ir, sehat selalu. Semoga rutin.
Dresscode-nya kaos hijau sage, sesuai destinasi kali ini Warung Apung Lombok Ijo.
Bersiap jam 07.30wib, dari Fasum RT 01.
Untuk transportasi kita menanggap 1 mobil ELF panjang kapasitas 19 penumpang, plus 2 mobil seolah-olah jadi voorijder.
Perjalanan menempuh waktu 90 menit.
Sampai di Rowo Jombor pukul 09.15wib
****
Tentang Rowo Jombor
Menurut Legenda
Dulu ada seorang tokoh bernama Nyi Ageng Rakit, yang tinggal di Desa Jombor. Beliau dipercaya adalah istri ulama besar Ki Ageng Pandanaran yang berdakwah di wilayah Bayat, Klaten.
Nama Nyi Ageng Rakit inilah yang kemudian dipakai menjadi nama Taman di obyek wisata Rowo Jombor.
Kabarnya rawa-rawa ini terbentuk dari Desa Jombor yang tenggelam karena posisi nya di dataran cekung.
Menurut Sejarah
Desa Jombor (nama awal dari Desa Krakitan) berlokasi di Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Posisinya dikelilingi bukit, bentuk datarannya cekung, sehingga kerap tergenang oleh air hujan. Akhirnya desa ini ditinggalkan.
Oleh Pemerintah Belanda dibuat menjadi waduk pada tahun 1856.
Pembangunannya dilanjutkan pada Pemerintahan Jepang pada tahun 1943.
Luas nya : 148 hektar
Kelilingnya : 5.7km
Kedalaman : 4.5meter
Kapasitas : 4juta meter kubik air.
Di Atas Kapal Kita Kumpul Terkampul-Kampul
Tiba di lokasi warung apung Lombok ijo, kita menantikan kapal pesiar datang.
Pukul 10.20wib kapal datang. Para hadirin menempatkan diri.
Di atas Kapal Pesiar, acara dibuka oleh Bp Gatot, lanjut sambutan Ketua RT.
Tak lupa didoakan oleh Bp H Nur Daim, juga doa khusus buat saudara kita yang terkena musibah di Aceh, dan Sumatera.
| pria mapan. mapan di kursi masing-masing. |
| awalnya tenang dan damai. |
| Tuan Rumah, Bp H Irianto memberikan kata-kata mutiara |
Bapak-Bapak Tawaduk
Kapalpun berlayar.
Musik Karaoke Diputar.
Bapak-bapak nampak tawaduk, tertawa gembira di atas waduk.
Yang awalnya tenang di tengah waduk,
tiba-tiba angin datang makbedunduk.
Anginnya sembribit tidak mekakat.
Penumpang bangkit lantas merapat.
karena hujan tipis-tipis,
cuaca dingin serasa atis.
Pukul 11.20wib
Kapal berlabuh ke dermaga alias warung apung.
Bapak-bapak kumpul berkelakar, sambil menantikan ikan bakar.
Info:
9 Juli 2025, Wapres Gibran melepas 50ribu bibit nila di Rowo Jombor.
mengakomodasi tak kurang dari 30 nelayan di waduk ini.
| piring sudah ditumpuk, siap dibijekke. |
| Bapak Bapak Slow Living pecinta Healing, alias nyantai dulu bestie. |
Pasca Sesi Makan Siang, bapak-bapak dipersilahkan naik speedboat, supaya pikiran rileks dan tenang.
Adapun yang menerima tantangan Speedboat antara lain:
![]() |
| Bp Haryanto, Bp Gatot, Bp Warsito, Bp Waluyo |
Pukul 12.40WIB
Rombongan pulang ke Madu Asri.
****
Pukul 13.00wib
Mampir Masjid Al Aqsa Klaten untuk menunaikan Sholat Dhuhur.
Demikianlah acara Darmawisata Bapak-Bapak Slow Living RT 01 Madu Asri C, Colomadu.
Guyub, Guyon, Gayeng
Semoga Mengharukan
Kenangan Rapat RT Outdoor 5 Agustus 2018,
Beritanya di link:















